JAKARTA--Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan langsung ke sejumlah sekolah di Kepulauan Terluar yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada semester genap 2021.
Pengawasan bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Batam di Pulau-pulau kecil “Hinterland” yang hanya dapat di kunjungi dengan menaiki perahu bermesin tempel, salah satunya Pulau Belakang Padang yang letaknya berbatasan langsung dengan Singapura.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan di wilayah Kepulauan yang memang kasusnya landai dan ada hambatan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), maka buka sekolah tatap muka pada Januari 2021 merupakan pilihan yang banyak diambil.
Hasil pengawasan menunjukan peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mulai masuk sekolah tatap muka, jumlah sekolah yang diawasi ada 6 sekolah diantaranya 2 SD Negeri, 2 SMP Negeri, 1 Madrasah Ibtidaiyah dan 1 Madrasah Aliyah.
Enam sekola itu selama bulan Maret hingga Desember 2020 melakukan Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ). Sedangkan, pembelajaran tatap muka (PTM) pada 4 Januari 2021.
Saat pengawasan, dari 6 hanya satu yang belum melakukan PTM pada 4 Januari 2021, karena Komite Sekolah nya belum menyetujui, yaitu SDN 03 Pulau Belakang Padang. Akan tetapi, pada Senin, 11 Januari 2021 melakukan PTM, menyusul lima sekolah yang sudah terlebih dahulu melakukan PTM yaitu SD Negeri 01, MA Amanatull Ummah, SMP N 02, SMP N 01 dan MI Ammanatul Ummah.
”Protokol kesehatan dilaksanakan meski di pulau-pulau ini kasus covid 19 sangat kecil bahkan nyaris tidak ada”. ujar Retno, kepada Warta.co.id, Jumat (15/1/2021).
Jumlah peserta didik yang masuk tatap muka hanya 50 persen atau separuh siswa, seluruh siswa dan guru wajib menggunakan masker, dan wajib cuci tangan di tempat cuci tangan yang sudah disediakan sekolah.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
“KPAI mengapresiasi sekolah-sekolah di Pulau Belakang Padang, Kepulauan Riau, yang telah menggelar pembelajaran tatap muka dengan protocol kesehatan ketat, meskipun kasus covid 19 di pulau kecil tersebut sudah melandai bahkan nyaris sudah tak ada kasus”. pungkas Retno. (hy)